Kejujuran seseorang bisa dilihat dari bahasa tubuhnya. Yang paling mudah dibaca untuk mengetahui kejujuran sesorang adalah mata, karena mata merupakan cerminan jiwa. Seseorang yang tidak jujur dapat dilihat dari gerak gerik matanya.
Dalam acara MTGW yang bertemakan Membaca Orang Bohong, Bapak Mario Teguh memapakarkan tidak hanya trik untuk membaca gerak-gerik seseorang, namun juga bagaimana cara yang baik dalam menanggapi orang yang sedang berbohong. Topik bahasan yang satu ini sangat menarik karena dapat menjadi pelajaran dan masukan bagi kita untuk membuat keputusan yang tepat terkait dengan keterangan yang kita dapatkan dari seseorang.
Mengetahui Kebenaran Melalui Mata Seseorang
Bapak Mario mengatakan bahwa rata-rata orang yang berkata jujur akan mengatakan kejujuran tersebut dengan gerak gerik mata mengarah ke kiri bawah. Sebaliknya, rata-rata orang yang berbohong akan mengatakan kebohongannya dengan gerak gerik mata ke kanan atas.Meskipun hal tersebut berlaku pada kebanyakan orang, beberapa orang mungkin memiliki kebiasaan yang sebaliknya. Misalnya, orang yang sehari-hari terbiasa menoleh ke arah kanan akan jujur dengan gerak-gerik ke kanan atas. Ini merupakan kasus khusus. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui bagaimana perilaku dasar seseorang saat dia menyampaikan yang sebenarnya sebagai acuan apabila kita hendak memastikan ada tidaknya kebohongan darinya di kemudian hari.
Gerak mata ke kanan atas juga bukan selalu berarti bahwa dia berbohong, tetapi patut kita sadari bahwa ada yang meragukan dari apa yang dia sampaikan. Gerak mata seperti itu juga ditunjukkan oleh orang yang sebenarnya tidak tahu tentang apa yang ingin dia katakan.
Selain gerakan tersebut, satu lagi gerakan mata yang patut dipelajari untuk menambah wawasan kita adalah gerakan menutup/memejamkan mata. Seseorang yang memejamkan mata saat menjawab/menyampaikan sesuatu itu mencerminkan bahwa ada sesuatu yang ia tutup-tutupi. Hal tersebut juga berarti bahwa orang tersebut sedang takut untuk menyampaikan sesuatu terkait dengan apa yang sedang dia bicarakan.
Mata adalah jendela hati. Apa yang terlihat darinya adalah cerminan keadaan hati seseorang. Orang yang sedang tertekan akan cenderung berkedip lebih banyak daripada biasanya.
Ada tips dari Bapak Mario Teguh agar kita lebih mudah dipercaya orang terkait dari gerak-gerik mata. Tips ini berguna bagi kita yang ingin mengatakan suatu kejujuran tetapi masih ada keraguan atau kekhawatiran bahwa orang menganggap sebaliknya. Tipsnya adalah condongkan arah pundak kiri kita ke lawan bicara kita agar kita memandang dan berbicara dengan orang tersebut dari arah kiri kita.
Pertanyaan Seputar Orang Yang Berbohong
Benarkah berbohong itu perlu?Kalau yang diperlukan itu berbohong untuk membantu seseorang yang memang suka dibohongi sebelum melakukan yang baik, berbohonglah. Tapi kalau bisa dikatakan dengan sejujurnya, katakanlah dengan sejujurnya.
Apakah bohong itu selalu diperlukan?
Selalu diperlukan? Tidak. Dan kalau bisa, jangan digunakan. Kalau bisa mengatakan yang sejujurnya, kenapa harus berbohong.
Bagaimana jika seseorang mengatakan sesuatu dengan sesuatu dengan disertai sumpah?
Kalau ada orang bersumpah dengan tanda-tanda berbohong, Anda jangan pegang sumpahnya. Orang di pengadilan bersumpah dan berbohong :). Keputusan Anda lah yang harus logis, apapun yang dikatakannya. Hormati sumpahnya, tetapi Anda harus melakukan yang benar.
Apakah ada berbohong yang membuat kita (berjiwa) besar?
Ada. Orang yang mengatakan pada dirinya sendiri, "Mereka tidak akan menolakku, aku orang yang mereka sayangi. Mereka membutuhkan pelayanan baikku". Dibayangkannya itu. Waktu dia masuk ruangan dibayangkannya semua tepuk tangan. Dengan itu dia menjadi pribadi yang lebih gembira dan orang lain merespon lebih baik ke orang yang begitu. Daripada dia mengatakan yang sebenarnya pada dirinya. Kalau itu memang membuat Anda bergembira, kadang-kadang pada diri sendiri pun mesti diakali supaya dapat berperilaku baik.
Orang berbohong itu karena situasi atau karena watak?
Sebetulnya, semua orang dilahirkan jujur. Waktu dia lapar, menangis. Tapi kemudian kita mendidik anak-anak kita untuk tidak sepenuhnya jujur. Kita yang mendidik anak-anak kita untuk mengatakan yang tidak sebenarnya. Oleh sebab itu, kitalah yang harus kembali, kembali kepada kemampuan untuk menjadi pribadi yang jujur dan tetap dihormati.
source : MTGW
0 komentar:
Post a Comment